Iklan Smart Bohong?
Dispanduk yang terpampang diberbagai tempat di Jakarta dan Bekasi juga pada kertas selebaran promonya ditulis HP GSM/CDMA anda dibeli seharga Rp.150.000,-
Pada kenyataannya bukan begitu.
Hari kamis (8/7) saya datang ke Galeri SMArt di jalan Agus Salim Jakarta. Disana sama yang layani dijelaskan bahwa Hp lama ditukar dengan voucher/pulsa senilai Rp.150.000,- (bukan dibeli)
Dan Hp SMART modem yang diiklan ditulis seharga Rp.319.000,- + Ppn jadinya total setelah Ppn Rp.369.000,-
Semestinya diiklan harus jelas. Dibeli ya dibeli, ditukar ya ditukar. Begitu juga harga Hp + Ppn. Berapa Ppnnya ditulis, apa sistim persentase atau berdasr nominalnya. Juga kalu dibeli, minimal kita bisa tukar tambah Hp lama dengan Hp baru.
Jadi jelas posisi kita (konsumen) disana; beli Hp baru (sesuai harga iklan +Ppn), Hp lama paling bisa ditukar dengan Voucher / pulsa (bukan dibeli/cash).
Nah, apakah SMART dengan iklannya yang ada dimana-mana itu bohong apa tidak? Terserah anda menilainya.
Bahasa iklan di negeri kita memang begitulah adanya? Jadi ya, maklum-maklum aja. (Har)
Dispanduk yang terpampang diberbagai tempat di Jakarta dan Bekasi juga pada kertas selebaran promonya ditulis HP GSM/CDMA anda dibeli seharga Rp.150.000,-
Pada kenyataannya bukan begitu.
Hari kamis (8/7) saya datang ke Galeri SMArt di jalan Agus Salim Jakarta. Disana sama yang layani dijelaskan bahwa Hp lama ditukar dengan voucher/pulsa senilai Rp.150.000,- (bukan dibeli)
Dan Hp SMART modem yang diiklan ditulis seharga Rp.319.000,- + Ppn jadinya total setelah Ppn Rp.369.000,-
Semestinya diiklan harus jelas. Dibeli ya dibeli, ditukar ya ditukar. Begitu juga harga Hp + Ppn. Berapa Ppnnya ditulis, apa sistim persentase atau berdasr nominalnya. Juga kalu dibeli, minimal kita bisa tukar tambah Hp lama dengan Hp baru.
Jadi jelas posisi kita (konsumen) disana; beli Hp baru (sesuai harga iklan +Ppn), Hp lama paling bisa ditukar dengan Voucher / pulsa (bukan dibeli/cash).
Nah, apakah SMART dengan iklannya yang ada dimana-mana itu bohong apa tidak? Terserah anda menilainya.
Bahasa iklan di negeri kita memang begitulah adanya? Jadi ya, maklum-maklum aja. (Har)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar