Bahwa mantan presiden RI ,BJ, Habiebie pernah sekolah di smp 5 bandung. Juga ada beberapa artis yang pernah sekolah disini. Sekolah tersebut mempunyai cukup banyak prestasi baik bidang akdemik maupun ekstrakurikuler.
sebuah wahana tuk maju bagi siapa saja demi indonesia jaya dan makmur dan dunia yang damai dengan keadilan dan kasih sayang
fakta dan analisa
Selasa, 27 Juli 2010
smp 5 bandung
Bahwa mantan presiden RI ,BJ, Habiebie pernah sekolah di smp 5 bandung. Juga ada beberapa artis yang pernah sekolah disini. Sekolah tersebut mempunyai cukup banyak prestasi baik bidang akdemik maupun ekstrakurikuler.
Selasa, 20 Juli 2010
OPINI
WAYNE Overbeck dan Genelle Belmas menuliskan dalam buku mereka, Major Principles of Media Law, yang terbit pada 2010, kemerdekaan memperoleh informasi merupakan perjuangan paling sakit dan sangat banyak menimbulkan luka. Ini perjuangan paling melelahkan di antara berbagai macam persoalan hukum yang dihadapi pers..
Persoalannya bukan sekadar membuat aturan. Acap kali aturan yang sudah ada direduksi kembali dengan berbagai macam alasan. Bahkan di Amerika Serikat pun reduksi terjadi. Di Amerika ada Amendemen I (1791), dan kemudian Freedom of Information Act (FOIA) yang telah beberapa kali diperbarui. Tapi, dalam kenyataan, masih saja timbul berbagai persoalan, bahkan perkara yang dihadapi pers.
Tragedi 11 September tidak hanya berpengaruh pada sistem pengamanan umum, penyimpangan due process of law, juga berdampak pada kebebasan memperoleh informasi. Bahkan, sebelum tragedi, pelaksanaan kebebasan memperoleh informasi tidak semudah yang tertulis dalam hak undang-undang. Banyak ditemui ketentuan pengecualian (exception close) atas keterbukaan informasi. Pada masa pemerintahan Bill Clinton, setiap tahun diperkirakan ada sekitar 3,5 juta dokumen yang ditetapkan bersifat rahasia dengan alasan keamanan nasional (national security).
Pada bulan-bulan pertama, Presiden Obama menjadikan keterbukaan pemerintah dan kebebasan memperoleh informasi sebagai agenda utama. Bahkan, pada hari pertama berkantor di Gedung Putih, Presiden Obama mengeluarkan memorandum berkenaan dengan pelaksanaan Freedom of Information Act. Obama meminta semua lembaga pemerintah membuka era baru pemerintahan yang terbuka.
Tapi, tiga bulan kemudian, pemerintah Amerika menolak memberikan keterangan-dan menyatakan sebagai rahasia-informasi tentang kekerasan di Afganistan atau Guantanamo. Meskipun pengadilan memerintahkan agar gambar-gambar mengenai kekerasan dibuka kepada publik, pemerintah Amerika mengajukan permintaan agar pelaksanaannya ditunda. Permintaan penundaan disetujui pengadilan. Bahkan kemudian keluar undang-undang yang membenarkan tindakan tidak membuka kepada publik berbagai informasi mengenai kesewenang-wenangan tentara terhadap tawanan yang disekap.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan, meskipun sebuah negara telah memiliki undang-undang kebebasan informasi publik, sama sekali belum ada jaminan pers benar-benar akan menikmati kebebasan. Belum tentu pers lebih mudah memperoleh informasi publik. Bahkan hampir dapat dipastikan masih akan terjadi pertarungan untuk memperoleh informasi, seperti sebelum undang-undang itu lahir.
Selama negara berpendirian keterbukaan merupakan faktor yang pasti melemahkan kekuasaan publik, maka negara tidak mungkin memberikan kebebasan luas untuk memperoleh informasi. Selama negara berpendapat publik akan menyalahgunakan informasi yang didapat untuk melemahkan kekuasaan publik, selama itu pula tidak akan ada kebebasan memperoleh informasi. Dengan perkataan lain, keterbukaan informasi publik berhubungan erat dengan kepercayaan kekuasaan publik terhadap masyarakat.
Kalau hendak dilanjutkan, hubungan kepercayaan ini bertahan dalam sistem demokrasi. Selama demokrasi tak dilibatkan dan tak dijalankan atas dasar kepercayaan terhadap publik, maka demokrasi sekadar mekanisme mendapatkan dan memelihara kekuasaan, bukan untuk memuliakan publik. Selama demokrasi hanya dipandang sebagai fenomena sosial, maka tidak banyak perbedaannya dengan sistem otoriter atau kediktatoran, termasuk membenarkan pembatasan atas kebebasan memperoleh informasi.
Bagaimana kalau kebebasan memperoleh informasi itu dilihat dari perspektif kemerdekaan pers? Selama tertanam pandangan bahwa hubungan antara pemerintah dan pers adalah hubungan dua kepentingan yang berbeda, bersifat adversary atau setidak-tidaknya kompetitor, bukan kemitraan (partnership), maka selalu akan ada pembatasan kemerdekaan pers, termasuk kebebasan memperoleh informasi.
Harus diakui, pers sebagai institusi sosial secara naluriah memiliki kepentingan yang berbeda dengan kepentingan kekuasaan. Tapi hal semacam itu tidak semestinya terjadi dalam tatanan demokrasi. Hakikat negara dalam demokrasi adalah public servant, seperti halnya pers yang bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Keterbukaan merupakan bagian dari fungsi negara sebagai public servant, termasuk keterbukaan dan kebebasan memperoleh informasi.
Walaupun demikian, tidak berarti publik atau pers tidak menghendaki batas-batas kebebasan memperoleh informasi. Pers menyadari pentingnya keamanan nasional, menghormati hal-hal yang bersifat pribadi, baik yang bersifat privacy maupun nonprivacy, ketertiban umum. Namun setiap pembatasan harus jelas maksud dan tujuannya, mesti dipastikan semata untuk kepentingan publik, harus jelas lingkup dan batasannya, harus jelas tata caranya, harus definitif, dan bukan melulu mengikuti kehendak yang berkuasa.
Ternyata Amerika, yang hampir selalu jadi model keterbukaan-termasuk Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik kita, yang dalam sejumlah hal serupa dengan Freedom of Information Act-menafsirkan masalah national security juga secara terbuka (open ended). Akibatnya, dalam keadaan tertentu, FOIA dikesampingkan. Tidak hanya dalam praktek, tapi juga lewat undang-undang Detainee Photographic Record Protection Act (2009). Hal serupa dapat terjadi di negeri kita. Atas alasan keamanan nasional, berbagai informasi publik bisa saja digolongkan sebagai sesuatu yang rahasia-mengingat ketentuan ini tafsirannya mulur-mungkret.
Memperhatikan Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 17, diatur sejumlah pengecualian dari keterbukaan informasi. Dengan perkataan lain, ketentuan ini mengatur hal-hal yang dirahasiakan atau dapat dirahasiakan. Dalam praktek pada umumnya, dengan menggunakan klausul pengecualian, obyek atau hal yang bersifat rahasia akan senantiasa bertambah, bukan berkurang.
Tambahan itu akan lebih didasarkan pada judgment atau kepentingan, bukan atas dasar prosedur tertentu. Hal-hal yang dikecualikan meliputi informasi yang berkaitan dengan penegakan hukum, hak atas kekayaan intelektual dan unfair competition, pertahanan dan keamanan negara, perlindungan kekayaan alam, ketahanan ekonomi, hubungan luar negeri, wasiat pribadi, privasi (privacy), korespondensi internal antarbadan publik (kecuali putusan komisi informasi dan pengadilan), serta informasi yang ditentukan oleh undang-undang tertentu.
Pengecualian atas informasi publik juga berlaku dalam keadaan perang. Dalam Freedom of Information Act juga ada sembilan pengecualian (exception) dari keterbukaan publik, yaitu informasi berkaitan dengan keamanan nasional atau kebijakan luar negeri, informasi yang oleh suatu undang-undang ditetapkan dikecualikan dari keterbukaan publik, berkaitan dengan ketentuan internal dan cara kerja suatu badan pemerintah, berkaitan dengan rahasia, di antaranya informasi keuangan dan komersial yang dihimpun pemerintah.
Yang juga dikecualikan adalah surat-menyurat di dalam dan antarbadan publik mengenai proses pengambilan keputusan dan kertas kerja serta konsep-konsep tentatif, berkenaan dengan file penegakan hukum, berkenaan dengan file pribadi dan medik serta dokumen-dokumen untuk melindungi privasi, berkenaan dengan dokumen yang disiapkan atau dipergunakan untuk mengatur bank dan lembaga keuangan, serta informasi yang berkenaan dengan data eksplorasi minyak, termasuk petanya.
Selain hambatan akibat pengecualian, hambatan lain yang dihadapi pers adalah birokrasi untuk memperoleh informasi. Suatu berita acap kali tidak dapat menunggu prosedur birokrasi untuk secara cepat memenuhi tuntutan kecepatan memperoleh informasi pers.
Memang banyak tantangan, tapi kehadiran Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik memberikan peluang lebih besar untuk meraih kebebasan memperoleh informasi-bagian paling esensial kemerdekaan pers. Alasan pertama, ada kepastian landasan untuk memperjuangkan kemerdekaan memperoleh informasi. Kedua, ada landasan prosedural untuk memperoleh informasi, termasuk forum tempat memperjuangkan informasi.
Setiap kemerdekaan adalah hasil perjuangan. Demikian pula kebebasan memperoleh informasi. Kelanggengan hasil perjuangan bergantung pada kemampuan memeliharanya dengan baik. Kelanggengan kebebasan memperoleh informasi, sebagai bagian dari kemerdekaan pers, hanya akan berhasil apabila disertai disiplin dan tanggung jawab. Kemerdekaan atau kebebasan memperoleh informasi senantiasa menghadapi tantangan, maka selain disiplin dan tanggung jawab, untuk mempertahankannya, harus pula disertai perjuangan terus-menerus.
Bagir Manan, Ketua Dewan Pers dan mantan Ketua Mahkamah Agung, pidato dalam acara "Merawat Kebebasan Informasi" pada 21 Juni 2010 di Jakarta.
dikutip dari;http://www.dewanpers.org/dpers.php?x=opini&y=det&z=3adffeb8519d2a8d39ade5d89c9b83b0
diskusi
Dalam acara ini antara lain dibahas tentang berbagai kekerasan terhadap wartawan dan tindakan yang sudah diambil. Kedepannya akan disiapkan solusi lainnya. sayang waktu sangat singkat sehingga acara diakhiri jam 2 siang setelah dimulai sekitar jam 10.30wib.(h)
Rabu, 14 Juli 2010
hp
Handphone 3G sudah masuk di Indonesia sejak setahun terakhir dan fitur-fiturnya sangat lengkap dan biasanya dibandrol dari harga 2 juta sampai 8 juta-an.
Jenis Handphone 3G yang Anda dapat temui :
Handphone 3G, dapat diketahui dari keterangan : 3G / UMTS / WCDMA / 2100 MHz
(BUKAN TRIBAND: 900 / 1800 / 1900 MHz)
- Nokia : 6630, 6680, 6233, 6280, N70, N71, N73, N80, N90, N91,
N93, E61, E70 - Sony Ericsson : Z800, W900i, K600i, P990i, W950i, K800i, W850i, M600i,
Z610i, K618i, K610i - Motorola : E1000, A1000, RAZR V3x, E770v
- Samsung : Z500, SGH-Z560
- LG : U880 Muse, u8360, u8330,
- BenQ-Siemens : EF 91
- Dopod : Dopod 900
- Panasonic : P901iTV
- Huawei : U626
- O2 : XDA Exec 3G
Untuk Cara Pengaktifan 3G
LAYANAN 3G TELKOMSEL
- Pre-requirement
a. Pelanggan kartuHALO, simPATI dan kartuAs
b. Telah mengaktifkan Layanan 3G (dengan mengirim SMS ’3G’ ke 3636)
c. Menggunakan Handphone 3G
d. Menggunakan Jaringan Telkomsel
e. Berada pada Cakupan Jaringan (Network Coverage) 3G Telkomsel - Khusus untuk Mobile Video (Video Streaming & Video Download)
Handset harus disetting , dengan cara :
kirim sms : S(spasi)MERK(spasi)TYPE ke 5432
misalnya : S NOKIA N70
SATELINDO INDOSAT
Untuk mengaktifkan layanan 3G, dilakukan dengan cara mendaftar via SMS
Cara pendaftaran :Syntax : reg
kemudian kirim ke 777
contoh : reg 3G
kemudian kirim ke 777
Cara setting handset 3G via OTA SMS (over the air)
Syntax : 3Gkemudian kirim ke 3000
Contoh : 3G Nokia N70
Kemudian kirim ke 3000
Berbayar Rp 2.000/SMS
Sumber Dari 3G INDOSAT
Pro XL
Anda mungkin langsung dapat langsung datang ke gerai XL terdekat untuk setting lebih lanjut.
Atau kunjungi Website XL
Untuk Konfigurasi Dial-Up Networking
Kartu | Nomor Akses | APN | User | Password |
GSM/GPRS/3G | ||||
Simpati/Halo telkomsel | *99***1# | internet | wap | wap123 |
Matrix | *99***1# | Satelindogprs.com | blank | blank |
IM3 | *99***1# | www.indosat-m3.net | gprs | Im3 |
Indosat M2* | *99***1# | Indosat3g | indosat | indosat |
Proxl IP: 202.152.240.50 | *99***1# | Xlgprs | Proxl | |
CDMAx1 | ||||
Fren | #777 | - | m8 | m8 |
Telkom Flexi | #777 | - | telkomnet@flexi | telkom |
Star One | #777 | - | Starone | indosat |
esia | #777 | - | | |
Via provider | ||||
CBN VPN-M8 | #777 | - | M8-cbn | M8 |
CBN-VPN | - | M8.cbn.net.id | User id | password |
*Sementara hanya cocok dengan Huawei E220 dan E620 data card/modem
Posted by generated at 9:25 PM
Tags: Reparasi HP
Disclaimer
Blog ini tidak bertanggung jawab atas kesalahan atas program yang Anda download ataupun sesuatu hal yang berhubungan dengan materi-materi yang ada. Terima kasih atas saran dan kritik yang membangun. Non profit blog. Untuk lebih lanjut hub Webmaster di : elka2_blogspot@yahoo.com
sumber;http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/04/setting-3g-pada-hp-anda.html
energi
Magetan, 13 Juli 2010 15:36
Simarto, 40 tahun, warga Desa Nguntoronadi, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jatim, berhasil menciptakan tenaga listrik dari bahan dasar larutan air belimbing wuluh.
"Pengembangan tenaga listrik dari larutan belimbing wuluh ini, berawal dari rasa prihatin akan tarif dasar listrik yang terus naik. Apalagi, masih banyak warga Indonesia di daerah pedalaman yang belum tersentuh listrik," ujar pencipta energi listrik dari belimbing wuluh, Sunarto, Selasa (13/7).
Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumahnya, ia sulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, ditengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sejak awal Juli lalu.
Ia menjelaskan, untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya.
Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik.
Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Menurut dia, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng. Sehingga terciptalah arus listrik.
Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.
Sunarto yang juga guru elektronik di salah satu SMA di Bendo Magetan ini, berharap, nantinya temuannya ini dapat terus dikembangkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Di antaranya untuk menghidupkan radio, jam dinding, hingga lampu penerangan bagi daerah pedesaan yang belum tersentuh listrik.
Hingga kini, Sunarto masih terus mengembangkan hasil temuannya. Ia ingin nantinya setelah berkembang, energi listrik alternatif temuannya ini dapat dikemas dalam bentuk produk energi yang praktis layaknya baterai.
Sehingga, temuannya itu dapat dikembangkan sebagai salah satu energi alternatif ditengah tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat bagi rakyat kecil. [TMA, Ant] source; http://www.gatra.com/2010-07-13/artikel.php?id=139616
video:http://www.youtube.com/watch?v=RTeSXpsYZ64
lainnya ttg listrik;http://www.youtube.com/watch?v=VjrPbFq0JDc&NR=1
http://www.youtube.com/watch?v=VWgkYmShc8w&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=0R-HiCVRsTU&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=-Y2glo8NnaE&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=2b6W6QqYobk&NR=1
2
Selasa, 13 Juli 2010
Cinta Sejati Dan Hadiah Tertinggi
Cinta sejati akan ada apabila hadiah yang diberikan si pengasih kepada kekasih adalah hadiah yang indah dan lestari keabadiannya. Hadiah seperti itu dapat berupa penjagaan kekasih dari hal-hal yang merugikan di dunia dan di akhirat, pemberian maqom ruhiyyah yang lebih mendekatkan diri kepada Alloh, serta yang terpenting adalah kunci pintu rumah di Syurga tertinggi. Inilah hadiah yang paling utama dan bukti kesejatian cinta.
Kesejatian cintapun terwujud dengan kelestarian hubungan, di mana dunia ataupun akhirat tak memisahkan keduanya. Disebutkan dalah hadits yang terdapat dalam kitab Raudloh al-Muhibbin karya Ibnul Qayyim, bahwa setiap wanita akan bersuamikan orang yang paling dicintainya dan paling soleh di antara suami yang telah dinikahinya. Istri para Nabi akan tetap menjadi istri para Nabi dan tidak akan menjadi istri suami-suami mereka sebelumnya.
Maka suami yang memiliki cinta sejati pada istrinya adalah suami yang berusaha agar ia menjadi seorang suami yang soleh dan membawa soleh kepada istrinya, agar di akhirat kelak ia tetap beristrikan kekasih yang dicintainya dan berhimpun di Syurga tertinggi.
Seorang kekasih akan selalu berusaha membawa yang dikasihinya menuju tempat tertinggi di akhirat kelak. ia menjaga kehendak atau amaliah cintanya agar tidak mencelakai diri serta kekasihnya di dunia dan di akhirat. Sungguh tiada cinta dalam hati mereka yang menuntut pembuktian cinta kepada kekasihnya dengan bentuk limpahan cinta yang menyirnakan cinta Tuhan kepada mereka dan yang mendatangkan siksa di dunia dan di akhirat.
source:http://salmasyauqi.wordpress.com/category/3-risalah-kedua-penyatuan-cinta-cinta-illahiyah/
cerita dari twitter
Editor CNN Dipecat Gara-gara Twitter
Ungkapan kekaguman pada mendiang Seikh Mohammed Hussein Fadlallah yang ditulisnya di Twittter mengundang kontroversi.
"Sedih mendengar kepergian Seikh Mohammed Hussein Fadlallah... Salah satu jagoan Hizbullah yang sangat saya hormati..."
Begitulah bunyi tweet yang ditulis Nasr pada situs jejaring sosial tersebut sepeninggal Fadlallah pada Ahad (4/7) lalu.
Wartawan menulis kata-kata yang tidak seharusnya di luar ruang berita dan lalu kehilangan pekerjaan karenanya, nampaknya telah menjadi tren akhir-akhir ini.
Wartawan senior Helen Thomas yang berbasis di Gedung Putih juga harus meninggalkan pekerjaannya sebagai juru tulis setelah mengatakan bahwa orang Yahudi sebaiknya keluar dari Israel dan pulang ke tempat asalnya.
Begitu pula dengan Dave Weigel. Seorang blogger Washington Post yang menulis tentang kaum konservatif, mengundurkan diri setelah mencuatnya email yang berisi hinaannya kepada tokoh politik konservatif.
Berita dipecatnya Nasr itu didapat dari memo Parisa Khosravi, senior vice president CNN, yang mengumumkan bahwa Nasr akan keluar dari perusahaan, seperti dikutip Mediaite.
"Seperti kita ketahui, tweet-nya mengundang reaksi keras seminggu ini,"ungkap Khosravi.
"Ia sendiri telah menyatakan dalam blog-nya di CNN.com, dia membenarkan bahwa tak seharusnya ia mengeluarkan statement sedemikian rupa," tambahnya.
Karirnya selama 20 tahun di dunia jurnalistik kini berakhir. Nasr mengakui kepada publik bahwa ia seharusnya lebih berhati-hati ketika menulis sesuatu yang bisa ditafsirkan sebagai dukungan bagi Hizbullah, yang dianggap pemerintah AS sebagai organisasi teroris.
Nasr juga menjelaskan bahwa ia mengagumi Fadlallah atas dukungannya selama ini tentang hak-hak perempuan, bukannya masalah anti-Israel yang dianutnya.
(m-ela/B010)
http://www.antaranews.com/berita/1278572044/editor-cnn-dipecat-gara-gara-twitter
dunia luar
Sebuah Area Misterius Terekam Google Map
Gambar yang ditunjukkan pada layanan peta mesin pencari Google itu berbentuk bentangan gambar garis putih raksasa itu yang terletak pada koordinat 40°27’4.87 Utara, 93°44’42.90 Timur.
Salah satu indikasi bahwa wilayah itu dibangun oleh militer Cina karena ada sebuah area yang mirip dengan lapangan parkir pesawat jet yang terletak pada koordinat 40°27’23.66 Utara, 93°23’7.78 Timur.
Pada Februari lalu, layanan Google Map dan Google Earth juga menemukan "kuburan" bangkai pesawat militer Amerika Serikat. Pada tampilannya, lokasi makam pesawat yang diberi nama The Boneyard ini menunjukkan deretan pesawat yang sudah usang.
Sedikitnya 4000 pesawat dikuburkan di tempat yang luasnya sekitar 1430 lapangan sepak bola itu. Jenis pesawat yang sudah usang seperti pesawat jet F-14 yang tak digunakan lagi sejak 2006.
source:http://tempointeraktif.com/hg/iptek/2010/07/13/brk,20100713-262935,id.html
Senin, 12 Juli 2010
Kepemimpinan dalam organisasi
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :
Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
Untuk menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
- Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
- Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
- Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
- menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
- dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
- bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
- menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
- Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
- Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
- Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
- Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
- Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
- Tipe Demokratik
- Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
- Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
- Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
- Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
- Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
- Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
- Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
- Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
- Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
- Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
- Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
- Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
- Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
- Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
- Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
- Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
- Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
- Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
- Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
- Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
- Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
- Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
- Menjadi Pendengar yang Baik
- Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
- Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
- Ketegasan
- Keberanian
- Orientasi Masa Depan
- Sikap yang Antisipatif dan Proaktif
- KERETAKAN DALAM ORGANISASI
Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
- Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
- Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
- Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
- Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
- Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..
Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
- Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
- Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
- Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
- Produktivitas organisasi merosot.
- Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
- Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri
- PEMIMPIN VISIONER
Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).
Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
- Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
- Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat “relate skillfully” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
- Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
- Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan “ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
- Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
- Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
- Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
- Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
- Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
- Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
- Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
- Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
- Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
- Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
Burt Nanus (1992), mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:
- Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari “get-go.” Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
- Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
- Juru bicara (spokesperson). Memperoleh “pesan” ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus “bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi.”
- Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh “pemain” untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah “pencapaian kemenangan,” atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih, lebih tepat untuk ditunjuk sebagai “player-coach.”source:http://www.membuatblog.web.id/2010/05/kepemimpinan-dalam-organisasi.html
bahasa iklan
Dispanduk yang terpampang diberbagai tempat di Jakarta dan Bekasi juga pada kertas selebaran promonya ditulis HP GSM/CDMA anda dibeli seharga Rp.150.000,-
Pada kenyataannya bukan begitu.
Hari kamis (8/7) saya datang ke Galeri SMArt di jalan Agus Salim Jakarta. Disana sama yang layani dijelaskan bahwa Hp lama ditukar dengan voucher/pulsa senilai Rp.150.000,- (bukan dibeli)
Dan Hp SMART modem yang diiklan ditulis seharga Rp.319.000,- + Ppn jadinya total setelah Ppn Rp.369.000,-
Semestinya diiklan harus jelas. Dibeli ya dibeli, ditukar ya ditukar. Begitu juga harga Hp + Ppn. Berapa Ppnnya ditulis, apa sistim persentase atau berdasr nominalnya. Juga kalu dibeli, minimal kita bisa tukar tambah Hp lama dengan Hp baru.
Jadi jelas posisi kita (konsumen) disana; beli Hp baru (sesuai harga iklan +Ppn), Hp lama paling bisa ditukar dengan Voucher / pulsa (bukan dibeli/cash).
Nah, apakah SMART dengan iklannya yang ada dimana-mana itu bohong apa tidak? Terserah anda menilainya.
Bahasa iklan di negeri kita memang begitulah adanya? Jadi ya, maklum-maklum aja. (Har)
managerial 2
fungsi manager
tags:fungsi-fungsi yang dilaksanakan manager menurut para ahliFungsi-Fungsi Manajemen
menurut beberapa ahli fungsi-fungsi manajemen
Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.
Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.
John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.
Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.
Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling
The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling, Improving.
James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.
George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
1. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
2. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
3. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
5. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
• Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
source;http://narenciel.blogspot.com/2009/10/fungsi-manager.html
managerial
Fungsi –fungsi manajer menurut para ahli;
a.menurut George r.tery:
manajemen organisasi terdiri dari:
-perencanaan(planning):yaitu rencana setiap menajer tentu memiliki rencana untuk memajukan misi.visi perusahaannya agar terus berkembang dan maju dalam persaingan terhadap perusahaan yang lain
-pengorganisasian(organizing):dan fungsi organisasi untuk mewujudkan agar planning dalam organisasi dan manajemen dapat terlaksana oleh karena itu dibutuhkan organisasi untuk menjalankan rencana
-actuating:yang dimaksud dengan actuating adalah menepatkan sefgala sesuatu sesuai prosedurnya
-pengawasan(controling):dan menurut George r.terry agar organisasi terus berjalan dengan baik maka dibutuhkan pengawasan dari manajer/orag yang mengatur organisasi tersebut.
b.luther m.gulick yang disadur oleh dr.bn.silalai
dan menurut luther dia mempunyai perbedaan dari George diantaranya adalah”staffing,directing,coordinating,reporting,budgeting dan luther tidak menerapkan actuating dan menurut lauther manajemen terdiri dari :
-perencanaan(planning)
-mengorganisir(organizing)
-melengkapi tenaga kerja(staffing):jadi fungsi staffing hanya untuk membantu manajer melakukan dan menjalankan roda organisasi atau perusahaan.
-mengarahkan(directing):dan fungsi manajer adalah untuk mengarahkan bawahannya agar mereka dapat bertanggung jawab atas kewajibannya dan tidak salah langkah menfgambil keputusan dalam pekerjaan.
-menyelarasan/kordinasi(coordinating):dan fungsi manajer juga dapat dikatakan sebagai kordinasi antara atasan atau bawahan,atau sesame karyawan ketika terjadi konflik didalam organisasi tersebut/perusahaan.fungsi ini tidak begitu berbeda dengan directing.
-melaporkan(reporting):fungsi manajer juga dapat menjadi melaporkan kepda atasan.apakah manajemen yang terdapat dalam organisasi atau perusahaan telah berfungsi dengan baik.dan laporan ini biasanya dijadikan acuan untuk evaluasi
-menyusun anggaran(budgeting):dalam perusahan tentu membutuhkan anggaran.oleh karena itu manajer dapat menjadi penyuluhan anggaran dalam perusahaan untuk menghindari kerugian dalam perusahaan.atau menjadi solusi yang terbaik
c.henry fayol
sedangkanh menurut henry fungsi manager mempunyai 5 peranan yaitu sebagai berikut:
-perencanaan(planning)
-mengorganisir(organizing)
-memerintah(commanding):dan menurut henry fayol menajer mempunytai hak untuk memerintah kepada staff/oraganisasi.dan fungsi menager dapat dikatakan juga sebagai mengatur dan memerintah
-penyelarasan(coordinating)
-mengawasi(controlling)
d.koontz dan o.donnel
dan sedangkan menurut koontz dan o.donnel fungsi manajer mempunyai 5 fungsi yaitu
-perencanaan(planning)
-mengorganisir(organizing)
-melengkapi tenaga kerja(staffing):dan fungsi manajer bias sebagai melengkapi tenaga kereja jika dalam perusahaan tersebut kekuranrang.namun tugasnta hanya sebagai pengganti sementara(handle)
-mengarahkadirecting)
-mengawasi(controlling)
e.Ernest dale:
Menurut ernest fungsi manager mempunyai 7 fungsi namun 2 fungsinya berbeda dengan yang lain yaitu innovation dan requesting
Fungsi manager menurut ernest:
-planning
-organizing
-staffing
-directing
-inovation(inovasi):jadi fungsi manajer tak hanya sebagai mengatur/memerintah namun ia berperan juga sebagai pembaruan yang inovatif agar perusahaan dan organisasinya terus exsis
-requesting(meminta):fungsi request ini tak berbeda dengan penjelaasan commanding
-controling
f.James stour:
Berbeda dengan james fumgsi ,manajer hanya 4 yaitu:
-planning
-organizing
-leading(kemimpinan);jagi manager berperan sebagai pemimpin atau panutan terhadap bawahanya
Controlling:
source;http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/fungsi-%E2%80%93fungsi-manajer-menurut-para-ahli/
Tugas dan Fungsi Pemimpin
Makalah Kelompok IV
Mata Kuliah Kepemimpinan
Jurusan Ilmu Administrasi
FISIPUH
Tentang "Tugas dan Fungsi Pemimpin"
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.
Tugas pokok—seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
B. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
- Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
- Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
- Sebagai komunikator yang efektif.
- Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
Fungsi pokok pimpinan adalah:
• Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.
• Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
• Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.
Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:
a. Pengambilan keputusan
b. Pengembangan imajinasi
c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
d. Pengembangan kesetiaan para bawahan
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
j. Pertanggungjawaban semua tindakan
sumber;http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/tugas-dan-fungsi-pemimpin.html
0 comments:
Post a Comment