fakta dan analisa

coba lihat bagaimana fakta dilapangan dan laporan yang sampai tuk dianalisa bagaimana follow up nya...

Kamis, 26 Agustus 2010

IPERKAHRI

SAFARI TARAWIH HOTEL KE HOTEL

Jkt(26/8) Ikatan Pembina rohani karyawan Hotel dan Restoran Indonesia (Iperkahri) BPD PHRI DKI Jakarta adakan acara Safari Tarawih Ramadhan 1431 h dari hotel ke hotel.
Acara yang bertemakan; Berbagi Kebahagiaan Ramadhan ini terselenggara berkat kerjasama dengan kantor Atase agama kedubes Arab Saudi di Jakarta dan didukung oleh berbagai sponsor seperti; media Republika,Bisnis Indonesia ,radio Dakta dan beberapa hotel di Jakarta.
Pada kesempatan ini hadir dr.Hidayat Nurwahid sebagai pemberi tausiyah ramadhan. Dalam ceramahnya antara lain disinggung tentang berbagai ketidaknyamanan di ibukota jakarta seperti; kemacetan,ledakan kompor gas, perampokan bersenjata laras panjang dll.
Sementara itu Rudi Ismail didampingi Diding Syamsudin sebagai panitia pelaksana mengatakan acara ini sudah berlangsung lebih sejak 20 tahun yang lalu. Diharapkan dengan acara ini timbul pencitraan (image) bahwa hotel mengadakan acara positif.
Dalam acara di Hotel Sari Pan Pacific ini dilaksanakan juga santunan anak yatim dari yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta . (haris)

Rabu, 11 Agustus 2010

lanjutan ilmu tubuh/bio..

Mempercepat Awan Pecah
Tao menjelaskan lima tanda yang harus diperhatikan pria ketika akan dan saat menysupkan "tongkat giok" ke "gerbang permata". Gadis Sederhana menjelaskan hal itu, agar "kontak tanpa kebocoran" dapat bertahan, dan si wanita menikmati awan pecah alias orgasme penuh.

Tanda pertama adalah saat tampak wajahnya memerah, si pria hendaknya memainkan "tongkat giok" dengan lembut di sekitar dan di atas bukit venus pasangannya.

Tanda kedua; ketika puting susunya mengeras dan ada bulir keringat di cuping hidungnya, adalah undangan bahwa "gerbang permata" telah siap untuk menerima "tongkat giok".

Tanda ketiga; terasa tenggorokannya memanas, bibir kering dan napas menderu, ini berarti pria harus lebih dalam menarikan "tongkat giok" di dalam lembah gerbang permata.

Tanda keempat; saat gerbang permata menjadi super basah dan licin, ini berarti si pria harus lebih rajin memasukkan "giok"-nya, dan lebih dalam, cepat dan mantap, dengan hentakan yang pasti, untuk lebih jauh menyusup ke Istana Angkasa. Dan tanda kelima; ketika cairan mulai ke luar dari gerbang permata, artinya, si wanita telah "pasang naik" dan jika dia memekik, berarti "awan telah pecah" atau orgasme, saat si pria memperlembut dorongannya, dan menarik "tngkat giok" dengan lembut, sebelum mengalami "kebocoran".

Selain lima tanda tadi, pria juga dapat melihat tingkat kenikmatan daya sentuh "tongkat giok"-nya. Ini dinamakan lima hasrat. Pertama disebut kehendak, saat pemanasan, ketika napas si wanita memendek dan dia berkeringat. Kedua adalah tingkat kesadaran, saat si wanita ingin si pria menyentuh "bukit Venus"-nya dan mulai merangsangnya ketika cuping hidungnya mengembang dan bibirnya terbuka.

Ketiga adalah tingkat mendekati "awan pecah" ketika energi yin muncul, tubuhnya bergetar, dan dia memeluk erat tubuh pasangannya. Ini kenikmatan yang tak terhingga.

Keempat adalah saat datang "awan pecah", masa penuh konsentrasi, ia mulai bermandi keringat.

Dan terakhir, hasrat kelima, ketika tubuhnya mengejang, kaku, matanya menutup, memekik atau menjerit atau bahkan bibirnya terkunci, saat "awan pecah" menderanya, dia mengapit tubu si pria, seakan ingin mengerkahnya, dan menyusupkan "tongkat giok" untuk masuk lebih dalam ke "gerbang permata", sebagai tanda dia sedang berada di puncak "awan pecah" tertinggi.

Nah, dengan mempelajari lima tanda dan lima hasrat ini, si pria akan lebih tahu waktu yang tepat untuk menyusupkan dan "menarikan" tongkatnya, dan memberi daya sensasi dan dorongan yang tinggi bagi terciptanya nikmat awan pecah bagi si wanita.

10 Petunjuk Tongkat Giok

Bersanggama ala tao bukan hal yang mudah, butuh ketelitian dan kepekaan agar lelaki tak bocor duluan. Ketelitian ini penting supaya tongkat giok memainkan fungsinya secara maksimal, dan dapat membuat bukit venus "memuntahkan" laharnya atau pasang naik. Sepuluh petunjuk berikut ini memetakan apa yang harus dilakukan dari reaksi tubuh wanita.

Pertama, terjadi saat wanita memelukkan tangan dan kaki ke tubuh pasangannya dan menekankan tubuhnya ke pasangannya tersebut. Ini menunjukkan bahwa ia menginginkan kontak antara tongkat giok dengan bukit venus di gerbang permata dan menggosok-gosokkannya bersama-sama.

Kedua, ketika ia mengangkat pantatnya. Ini merupakan suatu isyarat keinginan yang mendesak agar mendapat rangsangan yang lebih langsung pada gerbang permata.

Ketiga, saat tubunya menegang dan pahanya membuka, melebarkan jalan bagi tongkat giok, agar segera memeprcepat penyusupannya dan tidak membuang-buang waktu untuk mempertajam asahannya di gerbang permata.

Keempat, ketika lengannya bergetar, bahunya berguncang dan pantatnya bergoyang, ini adalah saatnya dia akan segera mencapai puncak. Maka, pertahankan kekencangan tongkat giok, dan jangan tergesa atau mempercepat gocekan, tenang saja dan lebih perdalam galian tongkat giok.

Kelima, saat ia menaikkan kakinya dan mengunci pinggang, ini adalah tanda agar tongkat giok lebih lama berkunjung di kedalaman gerbang permata, dan saat ini adalah ketika kenikmatan tertinggi dia rasakan, matanya memejam dan menggigiti bibir atau mendesah. Saat ini, peluklah dia, dan percepat gerakan tongkat giok, dengan gesekan yang lebih mantap dan dalam.

Keenam, saat yang sangat vital, ketika "awan pecah". Dengan gerakan cepat, ia akan menyingkan kakinya lebih rapat, dan mengcengkram betis pasangannya, menjepit tongkat giok bahkan memekik. Saat ini esktase kenikmatan sedang di puncak, dan ingat, jangan sampai tongkat giok gagal, harus segera menghantarkan pasangan ke "pasang naik". Kondisi ini akan segera diikuti dengan...

Ketujuh, saat ia menggoyanngkan pinggulnhya untuk menuntaskan "pecahnya awan". Nah, ini tanda agar pria segera menghunjamkan tongkat giok sedalam mungkin!

Kedelapan, saat ia menaikkan tubuhnya dan mendekap erat.... ingat, tongkat giok harus masih bekerja. Tapi, biarkan bukit venus yang mengambil alih, diamkan tongkat giok.

Kesembilan, tiba-tiba dia diam, seperti tak bernapas. Ini artinya dia lagi petit a mort , mengalami kematian kecil, maka diam juga tubuh Anda, dan biarkan tongkat giok mendekam di gerbang pertama, jangan dulu digerakkan sampai...

Kesepuluh, dia bergerak seiring wajah yang memerah, mainkan lagi tongkat giok dengan gesit dan biarkan proses "awan pecah" berjalan sempurna. Jika reaksinya sudah lamban, perlahan, dalam hitungan 3 menit, cabutlah tongkat giok perlahan-lahan dari gerbang permata... jangan sampai tongkat mengalami kebocoran.

Nah, dengan mempelajari sepuluh tanda bagi tongkat giok ini, kontak tanpa kebocoran akan selalu terjaga, dengan memberikan fungsi yang maksimal, memberikan apa yang dicari perempuan, pasang naik yang menggelora, dan lalu, awan yang pecah

Jumlah Pasangan Olahasmara

Dalam tao, disebutkan bahwa jumlah pasangan seksual pria memengaruhi kemapanan jalan yin dan yang untuk efek panjang umur. Aspek ajaran ini yang menimbulkan kontroversi berabad-abad, bukan saja kontroversi diantara para taoist, tapi juga kesahihan dalil dari ajaran itu.

Dalam Secrets of the Jade bedroom, Peng-Tze mengatakan, "Siapa pun yang mempraktekkan yin dan yang dalam tao, dan menyerap energi vital agar dapat mencapai umur panjang tidak akan berhasil hanya dengan seorang wanita saja."

Menurut anggapan Peng-Tze, hubungan seksual berkali-kali dengan pasangan yang sama akan menguras potensi cairan dan energi.Anggapan ini semakin jelas dianut saat pemerintahan Dinasti Sung (960-1279 SM) di mana di bawah ajaran Neo-konfusioanisme, snagat mengagungkan sistem patriarkat dan poligami.

Pada masa itu, para pria Cina mampu dan banyak menghimpun wanita muda, baik di rumah atau pun di luar rumah. Mengesampingakn masalah kesehatan, tujuannya melayani banyak pasangan ternyata lebih bersifat sosial, menjamin agar seorang wanita terpelihara dalam kehidupan rumah tangga pria. Jadi, ada motif penghargaan akan keterjaminan sosial wanita di balik anjuran ini.

Para Taoist terdahulu tidak meyakini hubungan seks dengan banyak pasangan akan berkorelasi dengan pencerapan energi, dan ajaran yang terakhir inilah yang mendekati inti ajaran tao sebenarnya. Seperti yang diungkapkan Lao-Tze dalam Tao Teh Ching, " Semangat lembah tak mengenal henti, datangilah kapan saja kamu mau, ia tak akan pernah kering."

Dengan kata lain, manfaatnya bagi kesehatan pria tetap sama, apakah ia bermain cinta dengan seorang wanita, tiga atau empat wanita, semalam atau setahun. Dan, mengingat "air" tetap akan panas begitu "api" mendidihkannya sekali, maka tentunya yang pertama jauh lebih mudah dilakukan ketimbang yang belakangan.

Kedua, pandangan itu sah adanya, tergantung pada keadaan individual. Jika seorang istri aau kekasih itu sehat, kuat dan aktif dalam seks, seorang pria tidak akan memerlukan sumber lain di luar rumah. sebaliknya jika si wanita sakit-sakitan dan libidonya rendah, seorang taoist tentu akan mempraktekkannya dengan wanita lain dalam rangka penyerapan energi yin yang memadai.

Hal yang sama terjadi jika seorang wanita yang sehat dan kuat bertemu dengan pria yang lemah dan sakit-sakitan yang tidak mampu memberi cairan yang, ia akan mencari wanita lain untuk mempraktekkannya, dan ini juga terjadi jika salah satu pasangan berbeda usia, akan terjadi kesenjangan vitalitas antara pihak yang satu dengan yang lain.

Para pembaca di dunia Barat cenderung tak bisa menerima hal ini karena bias moral yang ekstrem terhadap hal tersebut. Bagi orang Cina, seks merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti mandi dan makan. Orang Cina melakukan seks sebagai seni dan kesenangan sekaligus sarana untuk menjaga kesehatan dan mengusahakan umur panjang.

Tipe wanita ideal yang sesuai untuk menjaga yin dan yang dalam tao lebih diutamakan pada faktor kesehatan dan vitalitas; kemudaan memang membantu tapi tidak esensial, dan kecantikan tidak termasuk dalam persyaratan. Dalam Secrets of the jade Bedroom, Peng-Tze mengatakan, "wanita tidak harus kelihatan cantik dan menggairahkan. Tipe yang paling diinginkan adalah wanita yang muda, cukup berisi dan belum melahirkan."

Muda, tentu saja istilah yang relatif, tapi secara umum diartikan tak lebih dari 30 tahun, dan tidak terlalu kurus, karena tipe yang kurus lebih susah untuk mendapatkan orgasme.

Persembahan Cairan Tiga Puncak

Ketika wanita sedang dalam kondisi menuju pasang naik atau orgasme, tao melihat tubuh wanita mengeluarkan cairan yang sangat berfungsi untuk kesehatan pria. Dengan menghirup cairan tadi, maka pria akan mendapat keuntungan berupa kesehatan dan umur panjang. Tapi, prosesi ini ternyata cukup sulit.

Yoga seks tao mengajarkan pada pria untuk selalu dapat mengambil tiga keuntungan itu, yang mereka sebut "persembahan besar dari tiga puncak". "Tiga puncak" itu menunjuk pada lidah dan bibir, dua payudara, dan bukit venus alias vagina pada tubuh wanita. Sedangkan "persembahan besar" adalah merujuk pada macam pengeluaran yang dialirkan tiga puncak tadi selama prosesi persetubuhan atau perangsangan seksual. Lebih dari 2000 tahunlalu, Wu Hsien melukiskan manfaat dari persembahan besar tadi, dan cara menghirupnya.

Puncak tertinggi dinamakan "puncak seroja merah". Cairannya disebut "sungai permata" yang mengalir dari dua pembuluh di bawah lidah wanita saat terangsang. Nah, pria harus menjilati cairan ini dengan lidahnya dan menelannya, mengingat cairan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Puncak tengah disebut "puncak kembar". Cairannya disebut "salju putih" dan keluar dari puting wanita. Warnanya putih dan rasanya manis agak asam. Dari ketiga persembahan tadi, persembahan yang satu ini sangat unggul, terutama jika si wanita belum pernah menyusui.

Puncak terendah dinamai "jembatan hitam", dan cairannya disebut "bunga rembulan" yang terletak jauh di dalam istana yin , bercairan sangat licin. Dalam ilmu seks moderen, titik puncak ini dinamakan G-spot. Puncak ini akan mempersembahkan cairan saat pasang naik tiba, di saat muka si wanita memerah dan suaranya berubah jadi erangan, saat orgasme. Nah, pada kondisi ini si pria hendaknya menarik tongkat gioknya satu inci, lalu mendorong masuk dengan cepat dan sedalam-dalamnya untuk menjeput persembahan tadi, dan di saat yang sama mencium dan menjilati bibir pasangan dan mengisap putingnya kuat-kuat.

Itulah "persembahan tiga puncak", yang siapa pun dapat mengambil keuntungannya dari praktek tao yang sudah ribuan tahun. Cuma, prosesi ini butuh waktu untuk benar-benar dapat mempraktekkannya, saat emosi tak lagi dierosikan oleh nafsu. Carilah, raihlah, dan dapatkan kesehatan yang prima dari cairan tiga puncak ini.

Menahan Napas Usai Bersetubuh

Ini rahasia ajaran tao; hendaknya setiap pria, saat melakukan hubungan seksual menyerap sebanyak mungkin "cairan kehidupan" dari pasangannya, dan menjaga agar kehilangan sesedikit mungkin cairannya sendiri. Dalam istilah tao, inilah yang disebut huan-jian-bunau, yang artinya, mengembalikan mani untuk memberi makan otak.

Nah, banyak kalangan Barat yang menertawakan konsep ini. Padahal, konsep ini sudah teruji jutaan tahun. Arti sebenarnya dari keadaan itu adalah bahwa unsur mani yang tertahan yang sangat esensial tersebut kembali diserap ke dalam tubuh si pria, khususnya pada jaringan lunak prostat dan pata uretra. Cairan itu secara alamiah akan memasuki aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, "memberi makan" semua jaringan serta organ, termasuk otak.

Fakta medis yang dikenal selama ini menunjukkan bahwa ada kesamaan bahan dasar pada cairan mani dan cerebrospinal. Para wanita secara alamiah juga mengalami hal ini, karena mereka menahan pengeluaran seksualitas pada saat melakukan hubungan badan.

Proses penyerapan kembali serta peredaran mani yang tertahan dapat mempertinggi kondisi baik pada pria maupun wanita dengan jalan melakukan pernapasan perut dalam-dalam begitu hubungan intim telah selesai. Pada laki-laki,pernapasan seperti itu akan menimbulkan adanya pijitan ritmik pada prostat dan mempermudah penyerapan unsur mani yang tertahan yang esensial tadi, yang akan segera mengikuri aliran darah, kembali meresap ke dalam tubuh. Pada wanita, bernapas dalam-dalam tadi setelah menikmati awan pecah mempunyai manfaat yang sama yang membuat wanita tertahan cairannya yang ada di sekitar vagina untuk kembali berkumpul dan mengalir ke tubuh melalui darah.

Selain itu, ternyata, bernapas dalam-dalam sehabis berhubungan intim akan membantu menciptakan keseimbangan sistem energi tubuh.

ilmu tubuh/bio...

Seks menurut TAO
Label: Lain-lain

Mengerem Penderitaan Usai Orgasme
Perbedaan esensial antara sifat seks pria dan wanita terletak pada watak orgasme. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, ia menyemprotkan sperma, sementara wanita tidak, meski tetap mengeluarkan juga cairan tubuhnya. Dan itulah sebabnya, jika ejakulasi, pria kehilangan energi, sedang wanita orgasme, justru menambah vitalitas.
Nah, kebiasaan ejakulasi inilah perlahan tapi pasti merampas sumber energi pria, membuatnya lemah dan rentan atas penyakit. Sedang wanita, justru kian bugar, baik karena cairannya yang tak keluar, juga percampuran cairannya dengan cairan sang pria, yakni ibarat perpaduan yin dan yang. Dalam tao, perbedaan ini dijelaskan dengan berbagai bahasa, yang mengambil posisi perubahan alam. Untuk orgasme wanita disebut gao-chao, yang secara harfiah diartikan "pasang naik", imaji grafis alam. Sedang untuk lelaki, ejakulasi disebut dengan kehilangan cairan, membuang cairan atau menyerah. Orang cina juga mengatakan bahwa seorang wanita telah "membunuh" pasangannya jika dia membuat pria itu orgasme lebih dahulu daripada dirinya. Ini juga yang disebut sebagai petit mort, kematian kecil, oleh orang Prancis.

Karena itulah, tao mengupayakan hubungan seksual perdasarkan prinsip langit dan bumi, mengikuti kaedah yin dan yang. Untuk diketahui, pria adalah milik yang, cepat naik dan cepat turun. Sedang wanita adalah milik yin, perlahan naik, tak pernah bosan dan jenuh. Tao melihat hubungan seks berdasaarkan prinsip keselarasan. Tao mengamati secara detil, bagaimana hewan berkelamin jantan, acap tak punya energi dan mati setelah berhubungan dengan betinanya, seperti serangga, yang bahkan, setelah si jantan mengintimi, akan segera menjadi sejenis "makanan kecil" paska orgasme betinanya.

Tao melihat wanita dengan potensi seksual yang hebat, memiliki teh, energi yang sangat besar. Jolah Chang, seorang taois dalam bukunya The Tao of The Loving Couple mengutip kesimpulan Mary Jane Sherfey mengatakan, dari tahun 12000 sampai 8000 SM, wanita Cina tak dapat mengontrol energi seksualnya, dan menikmati kebebasan seks secara penuh dengan berbagai lelaki. Inilah yang membuat siklus masa pertanian tak berkembang, karena energi pria yang habis untuk "menggarap" lahan wanita, dan secara spontan membuat sistem perkotaan meningkat, sampai kemudian wanita dapat mengendalikan dorongan seksualnya.

Dari sejarah itu juga dapat diketahui bahwa sebenarnya secara seksual, wanita memang lebih unggul. Namun, bagi pria yang cukup berdisiplin mempraktikkan tao, dan selaras mempelajari kosnep yin dan yang, akan mengakui tao menghilangkan ketimpangan potensi seksual itu. Dengan mempraktekkan tao, pria tak akan mengeluhkan seperti yang dikatakan Balzac, "hubungan seks semalam akan mengurangi satu halaman novelku," atau sinisme Miles Davis, musisi yang dalam Playboy April 1975 mengatakan, "Energi kita akan terkuras setelah orgseme." Tao akan membuat "penderitaan usai orgasme" dapat dihilangkan jika pria mau menahan memancarnya sperma. Seks para taois dilakukan dengan pengaturan barter antara yin dan yang; pria mengorbankan sedikit kesenangan jangka pendek untuk memperoleh manfaat kesehatan dan umur panjang, sementara wanita mendapatkan kesenangan yang tetap sempurna. Ingat, yang akan diajarkan tao adalah menahan ejakulasi, bukan mencegah orgasme. Ini artinya, sudah sejak ribuan tahun lalu tao menyadari bahwa orgasme berbeda dari ejakuasi. Hebat kan?!

Lalu bagaimana persebadanan yang cocok menurut tao? Bagi tao, sebagaimana yang dijelaskan kitab Huan Ti Nei Ching dan Su Nu Ching, esensi seks dengan unsur yin dan yang adalah keseimbangan, harmoni dan penyatuan hal-hal yang bertentangan:

"Bagi seorang pria yang ingin memelihara keperkasaannya, ia harus memperkaya esensi (cairan) yang-nya dengan cara menyerap cairan yin. Ketika pria dan wanita berhubungan seks, mereka saling menukar cairan tubuhnya dan saling menghirup napas pasangannya, yang ini seperti pertemuan api dan air dalam takaran yang pas, sehingga tak saling mengalahkan. Dalam berhubungan, pria dan wanita hendaknya menyurut dan mengapung, laksana gelombang dan arah angin laut. Sesekali ke arah yang satu, kemudian ke arah yang lain, tetapi harus selaras dengan "pasang besar". Dengan cara ini, keduanya dapat bertahan sepanjang malam, dan secara tetap menambah cairan vitalnya, menyembuhkan penyakit dan memperpanjang umur. Tanpa harmoni dasar yin dan yang, obat-obatan dan makanan yang baik tidak akan ada gunanya. Jika cairan vital ini mengering karena pemborosan yang berlebihan, tidak akan terisi kembali, hilang sama sekali."

Nah, begitulah seks menurut tao, persebadanan yang harmonis, memberikan kenyamanan tak mengalahkan. Tulisan berikutnya akan menuntut Anda untuk tak "tenggelam" dalam gelora hubungan intim dengan mempelajari teknik "mengapung", yang mengubah energi seksual menjadi kekuatan murni.

Teknik Pengiritan Mani

"Pengiritan" mani memang menjadi inti dalam seni di atas ranjang a la tao. Namun, banyak yang salah paham tentang hal ini, dan menganggap tao tak memperbolehkan pria orgasme. Padahal, orgasme adalah pengalaman psikis, dan ejakulasi adalah pengalaman badani. Keduanya bisa datang bersamaan, juga bisa tidak, orgasme tanpa ejakulasi.

Kesalahpahaman ini jugalah yang dialami Kaisar Kuning, yang ingin berhenti bersanggama dalam rangka pengiritan mani. Tapi, Gadis Sederhana Su Nu Ching, menjelaskan duduk soalnya. "Sebagai manusia, kita tak boleh melakukan sesuatu yang diatur alam. Menghentikan berhubungan intim adalah melawan kehendak alam. Jika yin dan yang tidak mengadakan kontak, keduanya tak dapat saling menyelaraskan dan melengkapi. Kita bernapas untuk menukar udara yang kotor dan menggantinya dengan yang segar. Jika tongkat giok (penis) tidak aktif, maka akan mengalami atrofi, penyusutan salah satu organ atau jaringan sel. Itulah sebabnya, gerbang permata (vagina) harus selalu dikunjungi, dilatih secara konsisten. Jika seorang pria dapat selalu mengendalikan ejakulasi, ia dapat memperoleh manfaat besar untuk kesehatannya."

Tapi, adakah kenikmatan seksual tanpa ejakulasi? Barangkali itulah yang ada di kepala Anda, yang juga menjadi kerisauan Kaisar Kuning, ketika akan mempraktekkan hal ini. Tapi, pertanyaan itu terjawab oleh penasihat kaisar, Peng-Tze yang ditanyakan Gadis pelangi, sebagaimana tersurat dalam Secrets of the Jade Bedroom : "Tak ada kenikmatan yang terganggu. Setelah ejakulasi, seorang pria akan merasa lelah, telinganya berdengung, mata mengantuk, dan ingin segera tidur. Ia juga merasa haus. lemas dan kaku. Ejakulasi memang memberikan kenikmatan tetapi cuma sesaat, selanjutnya diikuti penderitaan yang berkepanjangan. Ini kenikmatan yang artidisial, sementara. Tetapi, jika seorang pria mau mengatur ejakulasinya seminim mungkin dan menahan maninya, maka tubuhnya akan menjadi kuat dan pikirannya tak bercecababg, jernih. Dengan sesekali menghindari diri dari sensasi nikmat sesaat ejakulasi, cinta si pria terhadap pasangannya akan bertambahy besar, ia seakan tidak akan pernah cukup memasuki "gerbang permata". Bukankah ini akan menjadi kenikmatan seks yang tak ada taranya?"

Sebagai perbandingan, pakar seks David Rauben dalam bukunya Everything You Ever Wanted to Know about Sex mengatakan seorang pria, setelah ejakulasi kedua, otomatis tak akan bisa lagi mengadakan hubungan seksual, dan butuh waktu yang panjang. Ini karena energi yang telah habis. Sementara wanita tidak demikian. Nah, pria yang tak berejakulasi, akan dapat melakukan terus hubungan itu, semau dia suka, dua atau tiga, bukan masalah. "Api yang tetap panas meski telah mendidihkan air dua kali."

Bercinta menurut tao, bukan pada romantika semata, tapi teknik yang benar. Bukan seperti bermain bola, hanya mencari kemenangan, tapi harus tetap memperagakan teknik yang hebat dengan mengikuti aturan bermain. Tao menjelaskan ini dengan istilah "strategi di tempat tidur". Sebuah novel erotis di zaman Dinasti Ming, Player Mat of the Flesh karya Lee Yu menjelaskan: "Dalam hal seks, yang menjadi daya tarik utama pria bukankah gunung dan lembah wanita tapi keingintahuan tentang ukuran dan daya letus dan tahan tongkat giok. Siapa yang akan menang dan kalah di tempat tidur tak ubahnya seperti di medan perang, mengetahui kekuatan sendiri sama pentignnya dengan meneropong kekuatan musuh."

Nah, banyak pria yang merasa, hanya butuh waktu lima menit untuk menaklukkan "gerbang permata". Padahal, ternyata, sebelum waktu itu, tongkat gioknya sudah memuntahkan lahar, dan energinya terbuang sia-sia, karena "api" tak dapat memanaskah air. Untuk itu, tao mengajarjan teknik pengiritan mani, yang secara sederhana akan kami jelaskan lagi, bagaimana mempraktekkan "kontak tanpa kebocoran".

Mendidihkan Air Menjaga Api

Untuk mengetahui reaksi pasangan apakah sudah siap disusupi tongkat giok, pria harus memahami enam hal; pemanasan, empat pencapaian, lima tanda, lima hasrat, sepuluh petunjuk serta lima kebajikan. Ini hal yang sangat vital sebelum penetrasi agar orgasme wanita dapat cepat terjadi.

Pemanasan adalah usaha untuk merangsang pelumasan pada wanita maupun ereksi pada pria. Usaha ini dilakukan sebelum melakukan hubungan intim. Menurut Gadis sederhana, pelumasan atau lubrikasi pada "gerbang permata" dan ereksi atau pengerasan "tongkat giok" sebelum kedua alat itu bertemu, adalah pertanda saling pengaruh antara yin dan yang.

Pemanasan juga berguna untuk memancing sistem energi tubuh yang berhubungan dengan rangsangan hubungan seks. Dalam bahasa tao, pemanasan ini disebutkan sebagai mendidihkan air sembari menjaga api tetap kecil.

Pemanasan hendaknya dimulai dari kaki dan tangan, bukan pada alat kelamin. Mulai dengan memijat atau meremas pergelangan tangan, kaki dan merambar ke bahu menuju dada, dari kaki terus menuju paha dan pinggang. Bagaimana pemasanan itu, Gadis sederhana tidak menjelaskan secara detil, tapi dia memberikan ciri dalam "lima hasrat", reaksi yang didapatkan wanita saat menerima rangsangan dari pria. Jadi, dapat ditarik kesimpulan, teknik pemanasan ini adalah memanaskan si wanita agar siap untuk disusupi tongkat giok, dan supaya tak menunggu waktu terlalu lama agar mencapai orgasme atau awan pecah. Jadi, intinya, memanaskan dengan tenang dan menjaga agar yang memanaskan, si pria, tidak ikut terbakar, dengan api yang tetap kecil.

Rute utama energi dan juga letak tempat yang peka ini akan membangkitkan energi, yang menuju kepada organ seks. Bagi wanita, tekanan jari yang kuat di tempat "persimpangan tiga yin", san-yin-jiao, yang terletak tepat di belakang tulang garas, kira-kira tiga inci dari tulang pergelangan kaki sebelah dalam, biasanya sangat efektif dalam membangkitkan energi seksual. Punggun bawah, tulang belakang, dan bawah permukaan lengan dan kaki merupakan daerah sensitif, baik bagi pria maupun wanita.

Setelah pemanasan, Anda harus memperhatikan "empat pencapaian" organ pria sebelum menyusupi "gerbang permata". Petunjuk empat pencapaian ini dijelaskan Gadis Misterius pada Kaisar Kuning: "Jika "giok" itu tidak cukup panjang, emergi vital si pria akan terkuras saat menyusupi gerbang permata. Jika cukup panjang tapi tidak besar, energi ototnya kurang mencapai target. Jika cukup besar tapi tak keras, sendi dan urat daging tidak akan kuat, dan jika semua tercukupi tapi tidak panas, energinya tidak akan meledakkan "gerbang permata". Untuk mempersiapkan hubungan intim, pria harus punya energi, yang sudah tersimpan di dalam tubuh jika tidak membuang mani secara sembarangan."
source; http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7182465427068285850

Selasa, 10 Agustus 2010

o..pemimpin...!

5 Ciri Pemimpin Dunia Yang Cocok Untuk Indonesia

©2010 - Unique For Fun - Aneh Tapi Nyata ™ » kupas info kejadian berita forum terbaru tentang ke ajaib an, hantu, gambar show aneh tapi nyata menarik untuk dibaca ★ unique4fun ★ » » 5 Ciri Pemimpin Dunia Yang Cocok Untuk Indonesia

FERNANDO LUGO MENDEZ bukan konglomerat atau politisi, bukan juga mantan Jenderal yang bergelimang uang, ia hanya Mantan uskup pekerja sosial yang kere. Tapi sungguh tak disangka, penganut sosialisme ini malah menolak mendapat gaji selaku Presiden Paraguay, yang diumumkannya pada malam sebelum pelantikannya.

Menurut kantor berita Associated Press, gaji presiden Paraguay adalah sebesar 4.000 dolar AS atau. Sangat kecil dibandingkan gaji anggota DPR-RI, yaitu sebesar Rp.49 juta per bulan. Dan lebih kecil lagi dibandingkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekitar Rp.150 juta per bulan.





Muammar Al Qadaffi ( Pemimpin Yang Beristanakan Tenda)

Sejak tahun 1969 memerintah Libya, Muammar Al Qadaffi hanya tinggal di Tenda, Padahal Libya bukan Negara miskin, Berbeda sekali dengan Pemimpin Indonesia manapun yang tidak peduli rakyatnya tinggal dimana yang penting presidennya tinggal di Istana.




Mahathir Mohammad (Pemimpin Kebangkitan Malaysia)

20 Tahun memerintah Malaysia, Mahathir berhasil membawa Malaysia yang dulunya beberapa tingkat lebih rendah dari Indonesia menjadi beberapa tingkat lebih maju dari pada Indonesia.



Hugo Chavez (Pemimpin Kebangkitan Sosialisme di Amerika Latin)

Kebijakannya yang anti monopoli / dominasi asing di negaranya dan amerika latin membuatnya disegani di segani di seantero dunia.



Mahmoud Ahmadinejad (Presiden yang Sederhana)

Cerita tentang kesederhanaanya sudah banyak di bahas di blog atau Forum-forum



Itulah beberapa contoh Pemimpin yang pantas dimiliki oleh Indonesia, jika melihat negara-negara yang mereka pimpin Indonesia masih lebih besar dari negara mereka, Indonesia masih lebih melimpah kekayaan alam dari pada negara mereka. terlebih lagi mereka semua sangat berani secara terang-terangan melawan hegemoni / dominasi atau kebijakan asing (Amerika) di negaranya maupun di dunia, sangat berbeda jauh dengan pemimpin Indonesia yang membiarkan dominasi asing di Indonesia, membiarkan perusahaan asing merampas sumber daya alam Indonesia. dan membiarkan limbah-limbah perusahaan asing merusak alam dan manusia indonesia.

Tak tahulah bagaimana atau siapa nantinya yang akan menjadi presiden indonesia, politisi Indonesia tak pernah punya keinginan atau jiwa membangun / membawa Indonesia kearah yang lebih maju, jika melihat hasil Pemilu kemarin tampaknya rakyat Indonesia masih suka dengan satu-satunya presiden di dunia yang berhasil menurunkan harga minyak sampai 3 kali.

Kita hanya berharap suatu saat nanti Indonesia punya presiden yang punya jiwa membangun dan berani menentang dominasi asing.
source; http://cara-kerja-heboh.blogspot.com/2010/03/5-ciri-pemimpin-dunia-yang-cocok-untuk.html

sekedar tahu

Daftar Nama Menteri Keuangan, Kabinet dan Periode Jabatan
nama mentri keuangan dari waktu ke waktu


Menteri Keuangan Dr. Samsi, kemudian diganti oleh Mr. A.A Maramis;
Kabinet Presidensial; 19 Agustus 1945 s.d. 14 November 1945.







Menteri Keuangan Mr. Sunarjo Kolopaking dan diganti Ir. Surachman Tjokrodisurjo;
Kabinet Sjahrir I; 14 November 1945 s.d. 12 Maret 1946.







Menteri Keuangan Ir. Surachman Tjokrodisurjo;
Kabinet Sjahrir I; 14 November 1945 s.d. 12 Maret 1946.







Menteri Keuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara;
Kabinet R.I.S.; 20 Desember 1949 s.d. 6 September 1950.







Menteri Keuangan Mr. Lukman Hakim;
Kabinet Susanto; 20 September 1949 s.d. 21 Januari 1950;
dan sampai Kabinet Halim; 21 Januari 1950 s.d. 6 September 1951.







Menteri Keuangan Mr. Sjafrudin Prawiranegara;
Kabinet Natsir (Kabinet Negara Kesatuan yang pertama); 6 September 1950 s.d. 27 April 1951.







Menteri Keuangan Jusuf Wibisono;
Kabinet Sukiman-Suwirjo; 27 April 1951 s.d. 3 April 1952.







Menteri Keuangan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo;
Kabinet Wilopo; 3 April 1952 s.d. 30 Juli 1953.







Menteri Keuangan Dr. Ong Eng Die;
Kabinet Ali Sastroamidjojo I; 30 Juli 1953 s.d. 12 Agustus 1955.







Menteri Keuangan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo;
Kabinet Burhanuddin Harahap; 12 Agustus 1955 s.d. 24 Maret 1956.







Menteri Keuangan Mr. Jusuf Wibisono;
Kabinet Ali Sastroamidjojo II; 24 Maret 1956 s.d. 9 April 1957.







Menteri Keuangan Mr. Sutikno Slamet;
Kabinet Karya; 9 April 1957 s.d. 10 Juli 1959.







Menteri Keuangan Ir. H. Djuanda;
Kabinet Kerja I; 10 Juli 1959 s.d. 18 Februari 1960.







Menteri Keuangan Ir. H. Djuanda dan R.M Notohamiprodjo;
Kabinet kerja II; 18 Februari 1960 s.d. 6 Maret 1962.







Menteri Keuangan R.M Notohamiprodjo;
Kabinet kerja III; 6 Maret 1962 s.d. 13 Nopember 1963.







Menteri Keuangan (Koordinator) Sumarno S.H.;
Kabinet Kerja IV; 13 Nopember 1963 s.d. 27 Agustus 1964.







Menteri Keuangan (Koordinator) Sumarno S.H.;
Kabinet Dwikora; 27 Agustus 1964 s.d. 28 Maret 1966.







Menteri Keuangan (Koordinator) Sumarno S.H.;
Kabinet Dwikora yang disempurnakan; 28 Maret 1966 s.d. 25 Juli 1966.







Menteri Keuangan Drs. Frans Seda;
Kabinet Ampera; 25 Juli 1966 s.d. 17 Oktober 1967.







Menteri Keuangan Drs. Frans Seda;
Kabinet Ampera yang disempurnakan; 17 Oktober 1967 s.d. 6 Juni 1968.







Menteri Keuangan Prof. Dr. Ali Wardhana;
Kabinet Pembangunan I; 6 Juni 1968 s.d. 27 Maret 1973.







Menteri Keuangan Prof. Dr. Ali Wardhana;
Kabinet Pembangunan II; 27 Maret 1973 s.d. 31 Maret 1983.







Menteri Keuangan Radius Prawiro;
Kabinet Pembangunan IV; 31 Maret 1983 s.d. 21 Maret 1988.







Menteri Keuangan Dr. Johannes Baptista Sumarlin dan Menteri Muda Keuangan Nasruddin Sumintapura;
Kabinet Pembangunan V; Maret 1988 s.d. 1993.







Menteri Keuangan Drs. Mar’ie Muhammad;
Kabinet Pembangunan VI; Maret 1993 s.d. Maret 1998.







Menteri Keuangan Dr. Fuad Bawazier;
Kabinet Pembangunan VII; 16 Maret 1998 s.d. 23 Mei 1998.







Menteri Keuangan Dr. Bambang Subianto;
Kabinet Reformasi Pembangunan; 23 Mei 1998 s.d. 29 Oktober 1999.







Menteri Keuangan Dr. Bambang Sudibyo;
Kabinet Persatuan Nasional; 29 Oktober 1999 s.d. 28 Agustus 2000.







Menteri Keuangan Prijadi Praptosuhardjo;
Kabinet Persatuan Nasional; 28 Agustus 2000 s.d. 13 Juli 2001.







Menteri Keuangan Drs. Rizal Ramli;
Kabinet Persatuan Nasional; 13 Juli 2001 s.d. 10 Agustus 2001.







Menteri Keuangan Dr. Boediono;
Kabinet Gotong Royong; 10 Agustus 2001 s.d. 21-10-2004.






Menteri Keuangan Jusuf Anwar;
Kabinet Indonesia Bersatu; 21-10-2004 s.d 07-12-2005



.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati;
Kabinet Indonesia Bersatu; 07-12-2005 s.d ... 2010


(dari berbagai sumber)

Senin, 09 Agustus 2010

Selamat Berpuasa

Ramadhan di Agustus 2010

Suatu kebetulan mungkin, bulan puasa kali ini berjumpa dengan hari kemerdekaan RI , 17 Agustus. Suatu hal yang sepele tetapi kalau dilihat dari nilai historisnya ada suatu yang patut kita renungkan.
Kemerdekaan bangsa adalah awal titik tolak suatu negri menjadi bangsa yang bermartabat. Dengan kemerdekaan negri itu berhak mengatur urusan dalam negrinya sendiri, walau pada kenyataannya masih banyak negara yang sudah merdeka tapi suka diperbudak oleh penjajah.
Apakah negara kita sudah merdeka? Katanya sih sudah. Tapi masih banyak belenggu yang merantai kemerdekaan anak negri ini. Belenggu kemiskinan dan kebodohan adalah diantara contohnya. Bahkan boleh kita lihat di depan istana saja masih banyak orang yang kurang sejahtera mengais rejeki mengumpulkan sampah atau yang tidur kedingininan dengan perut kosong.
Kesetiakawan dan toleransi yang didengungkan sudah sekian lama seolah lenyap ditelan asap kendaraan ibu kota.
Dan yang lebih penting lagi diri kita. Apakah kita sudah merdeka dalam makna yang seutuhnya. Masihkah kekhilafan atau bahkan kebodohan masih saja menjadi pakaian kita sehari-hari.
Hawa nafsu dan sifat-sifat syaitoniah dan hewaniah masihkah lebih utama dari pada sikap positif. Apakah kita masih diperbudak oleh keinginan-keinginan yang sebenarnya tidak penting-penting amat. Masihkah kita lebih mendahulukan hal-hal yang mubazir dari pada yang bernilai amaliah.
Ramadhan bagi pemeluk agama islam adalah bulan penuh berkah. Bulan tempat menuai pahala. Bulan yang amalan baik mendapat imbalan yang berlipat ganda. Bulan yang indah dengan merdunya suara orang-orang yang bertadarus dimalam harinya.
Tetapi sayang, tidak semua orang yang terpanggil untuk lebih memaknainya. Malah sebaliknya masih saja ada yang menyia-nyiakannya. Walau notabenenya ia beridentitas di KTP Islam.
Disisi lain umat agama lain dengan gencar menarik atau merekrut masuk ke agamanya baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Beberapa hari yang lalu di Bandung saya dapat laporan dari saksi mata yang mengatakan bahwa ada sebuah kampung di daerah Cianjur yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah muslim yang cukup kuat kini sudah berpindah agama.
Dengan apa? Dengan jalur ekonomi. Lucu memang, disaat orang pintar masuk agama ini (profesor dan saintis) , eh orang susah (maaf ; bodoh?) malah keluar dari agama ini.
Sekarang coba adakan polling; muallaf orang bodoh atau orang pintar? dan orang yang murtad juga apakah orang yang bodoh atau pintar? Biar lah bukti yang bicara.
Akhirnya kita berpuasa atau tidak, tentu saja saya lebih memilih puasa apapun hambatan dan halangannya. Karena itu keyakinan saya, semoga juga keyakinan anda. Selamat Berpuasa , Selamat Mengendalikan Amarah dan Hawa Nafsu lainnya! (haris 10/8/10)

ormas

nasiode